Tugas Sequence Diagram

 

 

 

SKPL-W-xx

 

 

 

SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK

 

 

Sistem Absensi Online Berbasis Web dengan Verifikasi Lokasi Google Maps

 

 

untuk:

Absensi Organisasi

 

 

Dipersiapkan oleh:

Kelompok 5

Angga Saputra                  2415061071

M. Paundra Napynka Ali        2455061016

Akhmad Faishal Kharisma 2415061054

M. Alfaruq Hasan             2415061083

 

 

Program Studi Teknik Informatika FT Universitas Lampung

Jl. S. Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

 

 

 

 

 

 

Program Studi Teknik Informatika FT - UNILA

 

Nomor Dokumen

 

Halaman

SKPL-W-xx <xx:no grp>

<#>/<jml #

Revisi

<nomor revisi>

Tgl: <isi tanggal>


Control Revisi Dokumen

 

 


Seluruh revisi yang telah dilakukan pada dokumen ini, dapat diikuti sebagaimana tabel berikut.

 

 

Nomer Revisi

Tanggal

Diperiksa oleh

Keterangan singkat perbaikan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

Sistem Penomoran

 

Ada beberapa hal/bagian dalam dokumen ini yang perlu diberi nomor. Maksud penomoran ini untuk mempermudah audience dalam pengidentifikasian. Adapun aturan penomorannya sebagaimana tabel berikut:

 

 

Hal/Bagian

Aturan Penomoran

Tabel/Data Store

Nomor berbentuk TD99, dimana 99 adalah nomor urut tabel atau data store

Contoh: TD11, TD12, TD29, TD31 dan sebagainya

Kebutuhan Fungsional

Nomor berbentuk KF999.x, dimana 999 adalah nomor urut struktur butir-butir pada kebutuhan fungsional. Sedangkan x adalah nomor berupa abjad dan sifatnya sebagai tambahan jika kebutuhan fungsional tersebut memiliki item turunannya.

Contoh: KF101, KF120, KF120.a, KF120.b dan sebagainya

Kebutuhan Non Fungsional

Nomor berbentuk KnF99.x, dimana 99 adalah nomor urut struktur butir-butir pada kebutuhan non fungsional. Sedangkan x adalah nomor berupa abjad dan sifatnya sebagai tambahan jika kebutuhan non fungsional tersebut memiliki item turunannya.

Contoh: KnF11, KnF12, KnF12.a, KnF12.b dan sebagainya

 

 

Referensi

 

Berikut adalah daftar acuan yang digunakan dalam pendokumentasian spesifikasi kebutuhan perangkat lunak ini.

 

      IEEE Std. 1233, 1998 Edition IEEE Guide for Developing System Requirements Specifications

      IEEE, Software Requirements Engineering, Second Edition, IEEE Computer Society Press, 2002.

      Bray, Ian K. An Introduction to Requirement Engineering, 1st published, Addison-Wesley, 2002

      Kotonya, Gerald and Sommerville, Ian. Requirement Engineering: Processes and Techniques, John Wiley & Sons Ltd, 1998

      Holil, Achmad. Template: Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak, Jurusan Sistem Informasi ITS, 2006.

 

<Tambahkan textbook, panduan atau dokumen lain yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan perangkat lunak ini>


 

 

Daftar Isi

 

 

SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK.. 1

Control Revisi Dokumen. 2

1.       Pendahuluan. 7

1.1         Tujuan Penulisan Dokumen. 7

1.2         Lingkup Masalah. 7

1.3         Definisi, Istilah dan Singkatan. 7

1.4         Referensi 7

1.5         Deskripsi umum Dokumen (Ikhtisar) 7

2.       Deskripsi Umum Perangkat Lunak. 8

2.1         Deskripsi Umum Sistem.. 8

2.2         Karakteristik Pengguna. 8

2.3         Batasan. 8

2.4         Lingkungan Operasi 8

3.       Deskripsi Kebutuhan. 9

3.1         Kebutuhan Antarmuka Eksternal 9

3.1.1      Antarmuka pemakai 9

3.1.2      Antarmuka Perangkat Keras. 9

3.1.3      Antarmuka Perangkat Lunak. 9

3.1.4      Antarmuka Komunikasi 9

3.3.1      Diagram Use Case. 10

3.3.2      Definisi Actor. 11

3.3.3      Definisi Use Case. 12

3.3.4      Skenario Use Case. 12

3.6.1      Kebutuhan Fungsional vs Use Case. 14

3.7.1      Kebutuhan Fungsional 15

3.7.2      Kebutuhan Non Fungsional 15

 

 


 

Daftar Tabel

 

Tabel 1Karakteristik Pengguna. 8

Tabel 2 Kebutuhan Fungsional 9

Tabel 3 Definisi Actor. 11

Tabel 4 Definisi Use Case. 12

Tabel 5 Skenario Use Case. 12

Tabel 6 Atribut Kualitas Perangkat Lunak. 13

Tabel 7 Kerunutan. 14

Tabel 8 Kebutuhan Fungsional vs Use Case. 14

Tabel 9 Kebutuhan Fungsional 15

Tabel 10 Kebutuhan Non Fungsional 15

 


 

Daftar Gambar

 

Gambar  1 Diagram Use Case. 10

Gambar  2 Diagram Activity. 11

 


 

 

1.  Pendahuluan

1.1       Tujuan Penulisan Dokumen

Dokumen SKPL ini dibuat untuk merancang dan mendokumentasikan sistem absensi berbasis lokasi GPS. Sistem ini bertujuan untuk mengurangi kecurangan dalam pencatatan kehadiran dengan memastikan pengguna hanya dapat melakukan absensi jika berada di lokasi yang telah ditentukan.

1.2       Lingkup Masalah

Sistem ini adalah aplikasi absensi berbasis GPS yang memungkinkan karyawan atau mahasiswa melakukan presensi hanya saat berada di lokasi tertentu. Aplikasi ini akan mendeteksi lokasi pengguna menggunakan GPS dan memverifikasi keabsahan posisi sebelum mengizinkan absensi. Sistem ini ditujukan untuk organisasi, perusahaan, atau institusi pendidikan yang ingin meningkatkan akurasi dan transparansi dalam pencatatan kehadiran.

1.3       Definisi, Istilah dan Singkatan

·      GPS (Global Positioning System): Teknologi yang digunakan untuk menentukan lokasi geografis perangkat pengguna.

·      Geofencing: Mekanisme yang membatasi akses absensi hanya dalam radius tertentu dari lokasi yang diizinkan.

·      Presensi: Proses pencatatan kehadiran karyawan atau mahasiswa dalam sistem.

·      Administrator: Pihak yang memiliki akses untuk mengelola lokasi, jadwal, dan aturan absensi dalam sistem.

·      User: Pengguna yang melakukan absensi menggunakan aplikasi.

1.4       Referensi

 

Dedi Purwanto, S.kom.,M.Kom, 2024, Perancangan Sistem Informasi Absensi Online Berbasis GPS

 

Aip Suprapto Munari, Muhammad Yusril Helmi Setyawan, Mohamad Nurkamal Fauzan, 2020, Panduan Lengkap Algoritma Havarisne Formula pada Sistem Monitoring Mahasiswa Intersnship Berbasis GPS, Kreatif Industri Nusantara

1.5       Deskripsi umum Dokumen (Ikhtisar)

Dokumen ini berisi rancangan sistem absensi berbasis lokasi GPS, mencakup tujuan, fitur utama, teknologi yang digunakan, serta skenario penggunaan. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan transparansi kehadiran dan mengurangi praktik kecurangan dalam absensi.


2.      Deskripsi Umum Perangkat Lunak

 

2.1       Deskripsi Umum Sistem

Sistem absensi berbasis lokasi GPS ini dirancang untuk memastikan kehadiran karyawan atau mahasiswa secara akurat dengan memanfaatkan teknologi GPS dan geofencing. Pengguna hanya dapat melakukan absensi jika berada dalam radius lokasi yang telah ditentukan, seperti kantor atau kampus. Sistem ini juga menyediakan fitur laporan kehadiran, manajemen lokasi absensi, serta histori presensi.

2.2       Karakteristik Pengguna

 

Tabel 1Karakteristik Pengguna

Kategori Pengguna

Tugas

Hak Akses ke aplikasi

Karyawan/Mahasiswa

Melakukan absensi di lokasi yang ditentukan

Akses fitur absensi dan melihat riwayat kehadiran

Admin

Mengelola data pengguna, menentukan lokasi absensi, dan membuat laporan kehadiran

Akses penuh ke semua fitur sistem

 

Dosen

Melihat laporan kehadiran mahasiswa

Akses laporan absensi dan data statistik

 

2.3       Batasan

·       Sistem bergantung pada konektivitas internet dan GPS yang akurat.

·       Pengguna hanya dapat melakukan absensi jika berada dalam radius geofencing yang ditentukan.

·       Tidak mendukung absensi offline tanpa koneksi internet.

·       Sistem hanya dapat diakses melalui perangkat yang mendukung layanan lokasi (smartphone, tablet).

·       Multi-platform: berjalan di Android dan iOS.

2.4       Lingkungan Operasi

·        Client: Aplikasi mobile berbasis Android dan iOS.

·        OS: Android 8.0 ke atas, iOS 12 ke atas.

·        DBMS: PostgreSQL/MySQL sebagai basis data utama.


3.      Deskripsi Kebutuhan

3.1       Kebutuhan Antarmuka Eksternal

 

3.1.1 Antarmuka pemakai

·       Tampilan dan Navigasi pada sistem harus menyediakan antarmuka pengguna yang intuitif dan responsif.

·       Halaman login menyediakan halaman yang memungkinkan semua jenis pengguna baik mahasiswa, dosen, maupun admin untuk masuk dengan kredensial yang valid.

·       Setelah login, pengguna diarahkan ke dashboard yang menampilkan menu absensi, histori kehadiran, serta fitur manajemen yang dikhususkan untuk admin.

·       Setiap aksi, seperti check-in harus disertai dengan tampilan notifikasi misalnya “Absensi Berhasil” dan pesan erro yang jelas apabila terjadi kesalahan.

 

3.1.2 Antarmuka Perangkat Keras

·     Sistem harus dapat diakses melalui smartphone dan tablet yang memiliki modul GPS.

·     Perangkat pengguna harus mendukung pengambilan data lokasi secara real-time yang berguna untuk verifikasi kehadiran.

3.1.3 Antarmuka Perangkat Lunak

·     Sistem harus terintegrasi dengan google maps untuk mendapatkan data lokasi dan melakukan verifikasi terhadap radius yang telah ditentukan.

·     Sistem menggunakan database misalnya PostgresSQL/MySQL untuk menyimpan data absensi, data pengguna dan konfigurasi geofencing.

·     Pengiriman data antara front-end, back-end, dan google maps dilakukan melalui protokol HTTP/HTTPS.

 

3.1.4 Antarmuka Komunikasi

·     Pengunaan protokol HTTP/HTTPS untuk komunikasi data yang aman antara client dan server.

·     Untuk notifikasi otomatis sistem harus mampu mengirim notifikasi melalui email atau push notification ketika terjadi aksi penting, seperti absensi berhasil atau gagal.

 

 

3.2       Kebutuhan Fungsional

Diawali dengan membuat daftar kebutuhan fungsional P/L, lengkap dengan ID dan penjelasan jika perlu. Bisa dibuat dalam bentuk tabel.

 

Tabel 2 Kebutuhan Fungsional

ID

Kebutuhan

Penjelasan

KF 101

Login dan Otentikasi

Sistem harus menyediakan fitur untuk semua jenis pengguna (Mahasiswa/Karyawan, Dosen, dan Admin) agar dapat melakukan login dengan memasukkan username dan password yang valid.

KF 102

Check-In/Check-Out Absensi

Sistem memungkinkan pengguna (Mahasiswa/Karyawan) untuk melakukan absensi dengan cara check-in dan check-out melalui antarmuka berbasis web, termasuk validasi waktu yang telah ditentukan.

KF 103

Verifikasi Lokasi (Geofencing)

Sistem mengambil data koordinat GPS perangkat pengguna dan membandingkannya dengan radius yang telah ditentukan melalui integrasi Google Maps API untuk memastikan absensi hanya dilakukan di area yang sah.

KF 104

Penyimpanan Data Absensi

Sistem harus menyimpan data absensi secara real-time ke dalam database, mencakup informasi seperti waktu, lokasi, dan ID pengguna, sehingga data kehadiran tersimpan dengan akurat.

KF 105

Histori Absensi

Sistem menyediakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk melihat riwayat kehadiran mereka secara lengkap, sehingga pengguna dapat memantau absensi yang telah dilakukan.

KF 106

Laporan Kehadiran

Sistem menyajikan laporan kehadiran yang dapat diakses oleh Dosen/Atasan dan Admin untuk memantau kehadiran pengguna, serta melakukan analisis atau evaluasi data kehadiran secara menyeluruh.

KF 107

Pengiriman Notifikasi

Sistem mengirimkan notifikasi secara otomatis kepada pengguna, baik sebagai konfirmasi absensi berhasil maupun pemberitahuan error apabila terjadi kegagalan verifikasi lokasi atau proses lainnya.

KF 108

Manajemen Data Pengguna dan Pengaturan Lokasi

Sistem memungkinkan Admin untuk menambah, mengubah, dan menghapus data pengguna serta mengatur parameter absensi, seperti penentuan lokasi, radius geofencing, dan jadwal absensi.

 

Pada subbab berikutnya, buatlah diagram konteks dan DFD level berikutnya.

 

3.3       Model Use Case

 

3.3.1 Diagram Use Case

Bagian ini diisi dengan diagram use case keseluruhan.

Diagram Use Case

Gambar  1 Diagram Use Case



Diagram Activity

Gambar  2 Diagram Activity



    Sequence Diagram

Gambar  3 Sequence Diagram




 

3.3.2 Definisi Actor

Bagian ini diisi dengan daftar actor dan deskripsi role untuk actor tersebut. Deskripsi role harus menjelaskan wewenang pada role tersebut dalam perangkat lunak. Bisa dibuat dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 3 Definisi Actor

 

No

Actor

Deskripsi

1

Mahasiswa atau Karyawan

Pengguna yang melakukan absensi, melihat histori kehadiran, serta menerima notifikasi terkait kehadiran.

2

Dosen atau Atasan

Pengguuna yang mengakses laporan kehadiran, memverifikasi kehadiran dan memonitor statistik kehadiran mahasiswa atau karyawan.

3

Admin

Pengguna dengan hak akses penuh yang bertanggung jawab untuk mengelola data pengguna, lokasi absesnsi, dan pengaturan sistem secara keseluruhan.


3.3.3 Definisi Use Case

Bagian ini diisi dengan daftar use case dan deskripsi singkat mengenai use case tersebut. Bisa dibuat dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 4 Definisi Use Case

 

No

Use Case

Deskripsi

UC 001

Login Dan Otentikasi

Proses dimana pengguna memasukkan kredensial (username dan password) untuk mendapatkan akses ke sistem sesuai dengan peran masing-masing.

UC 002

Check In / Check-Out Absensi

Proses absensi dimana pengguna melakukan check-in atau check-out melalui antarmuka web yang terintegrasi dengan verifikasi lokasi menggunakan data GPS.

UC 003

Verifikasi Lokasi (Geofencing)

Proses di mana sistem mengambil data lokasi pengguna melalui sensor GPS dan memverifikasi apakah posisi tersebut berada dalam radius yang telah ditentukan melalui Google Maps API.

UC 004

Histori Absesni

Menampilkan data kehadiran yang telah dicatat, termasuk waktu, tanggal, dan lokasi absensi, sehingga pengguna dapat memantau histori kehadiran mereka.

UC 005

Laporan Kehadiran

Menyediakan laporan kehadiran yang dapat diakses oleh Dosen/Atasan dan Admin untuk memonitor dan menganalisis data kehadiran.

UC 006

Manajemen Data Dan Pengaturan Lokasi

Proses di mana Admin dapat menambah, mengubah, dan menghapus data pengguna serta mengatur parameter absensi, seperti pengaturan lokasi (radius geofencing) dan jadwal absensi.

UC  007

Pengiriman Notifikasi

Sistem secara otomatis mengirim notifikasi kepada pengguna sebagai informasi ketika absensi berhasil dilakukan atau jika terjadi kesalahan/verifikasi lokasi.

 

3.3.4 Skenario Use Case

Bagian ini diisi dengan skenario (flow of event) untuk beberapa use case utama, yang menggambarkan urutan interaksi actor dengan use case tersebut, dari awal sampai akhir.

 

 

Contoh:

Nama Use Case: Melihat daftar produk Skenario:

Tabel 5 Skenario Use Case

Aksi Actor

Reaksi Sistem

Skenario Normal

1. Pengguna memilih menu Check-In

Sistem menampilkan halaman check-in dan meminta izin akses lokasi.

  2.Penguna mengizinkan akses lokasi

Sistem mengambil data koordinat GPS pengguna secara real-time

3. Sistem melakukan verifikasi lokasi

Sistem membandingkan koordinat GPS dengan batasan radius yang telah ditentukan melalui Google Maps API.

   4. Lokasi pengguna berada dalam area yang diizinkan

Sistem menyimpan data absensi ke database dan menampilkan notifikasi “Absesnsi berhasil”

 

Skenario Alternatif

1. Pengguna Memilih Menu Check-In

Sistem menampilkan halaman check-in dan meminta izin akses lokasi.

2.Pengguan Mengizinkan Akses Lokasi

Sistem mengambil data koordinat GPS pengguna secara real-time.

3.Sistem Melakukan Verifikasi Lokasi

Sistem mendeteksi bahwa lokasi pengguna berada di luar radius yang telah ditentukan.

4. Lokasi Tidak Valid

Sistem menampilkan pesan error “Lokasi Anda berada di luar area yang diizinkan” dan tidak menyimpan data absensi.

 

 

 

 

3.4       Kebutuhan Non Fungsional

 

Kebutuhan Kinerja

·       Sistem harus mampus menampilkan respon hasil dari absensi dalam waktu kurang dari 4 detik.

·       Database harus dapat menangani transaksi absensi secara real-time dengan jumlah pengguna yang banyak.

 

 

Kebutuhan Keamanan

·       Semua data yang sensitif misalnya kredensial penggua dan data absensi harus dienkripsi.

·       Sistem harus menerapkan autentikasi dan otorisasi yang ketat untuk mencegah akses yang tidak sah.

 

Kebutuhan Perlindungan Keamanan

·         Sistem harus menerapkan autentikasi multi-faktor untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang benar-benar terverifikasi yang dapat mengakses data dan fungsi sistem.

·         Sistem harus melakukan validasi dan sanitasi input guna mencega serangan seperti SQL Injection, XSS dan serangan lain yang dapat mengancam integritas data.

·         Sistem harus mencatat seluruh aktivitas (audit log) dan menyediakan mekanisme monitoring untuk mendeteksi aktivtas mencurigakan serta upaya penyalahgunaan sistem.

 

Atribut Kualitas Perangkat Lunak

Uraikan dengan ringkas kebutuhan non fungsional dalam tabel sebagai berikut. Isilah Kolom Kebutuhan dengan kalimat yang jelas dan kelak dapat ditest untuk dipenuhi.ID adalah nomor kebutuhan yang harus ditelusuri pada saat test. Tuliskan N/A bila Not Applicable..

 

Tabel 6 Atribut Kualitas Perangkat Lunak

ID

Parameter

Kebutuhan

AQ101

Availability

Sistem harus terus menerus beroperasi 24 jam sehari, 7 hari seminggu dengan downtime minimal, sehingga proses absensi dapat berlangsung tanpa gangguan.

AQ102

Reliability

Sistem harus memiliki tingkat keandalan minimal 99% dalam memproses transaksi absensi secara real-time, untuk memastikan data kehadiran akurat dan konsisten.

AQ103

Ergonomy

Antarmuka pengguna harus user-friendly, intuitif, dan responsif, sehingga memudahkan pengguna dalam melakukan absensi dan mengakses histori kehadiran.

AQ104

Portability

Aplikasi harus kompatibel dan dapat dijalankan pada perangkat Android dan ios, tanpa mengalami masalah kompatibilitas atau penurunan performa.

AQ105

Memory

Sistem harus mengoptimalkan penggunaan memori agar tidak terjadi lag atau crash, terutama saat pengambilan data lokasi dan pemrosesan absensi secara real-time.

AQ106

Response Time

Waktu respon sistem untuk setiap transaksi (seperti proses check-in/check-out dan query data) harus kurang dari 4 detik agar pengalaman pengguna optimal.

AQ107

Safety

Untuk aplikasi absensi ini, aspek safety dianggap tidak langsung terlibat (N/A), karena fokus utama adalah pada validitas data kehadiran dan bukan keselamatan fisik.

AQ108

Security

Data pengguna (misalnya, kredensial dan data absensi) harus dienkripsi dan diakses dengan mekanisme autentikasi yang kuat untuk mencegah akses tidak sah.

AQ109

Others (Bahasa)

Seluruh antarmuka dan komunikasi dalam aplikasi harus menggunakan bahasa Indonesia, serta setiap layar harus mencantumkan logo institusi yang relevan.

 

Catatan :

Availability : ketersediaan aplikasi, misalnya harus terus menerus beroperasi 7 hari perminggu, 24 jam per haritanpa gagal

Reliability : keandalan, misalnya tidak pernah boleh gagal(atau kegagalan yang ditolerir adalah …%) sehingga harus dipikirkan fault tolerant architecture. Biasanya hanya perlu untuk Critical Application yang jika gagal akan berakibat fatal.

Ergonomy : kenyamanan pakai bagi pengguna

Portability : kemudahan untuk dibawa dan dioperasikan ke mesin/sistem operasi/platform yang lain

Memory : jika perhitungan kapasitas memori internal kritis (misalnya untuk SW yang harus dijadikan CHIPS dan ukurannya harus kecil

Response time : Batasan waktu yang harus dipenuhi. Sangat penting untuk aplikasi Real Time. Contoh: “Aplikasi harus mampu menampilkan hasil dalam 4 detik”, atau “ATM harus menarik kembali kartu yang tidak diambil dalam waktu 3 menit”

Safety: yang menyangkut keselamatan manusia, misalnya untuk SW yang dipakai pada sistem kontrol di pabrik Security : aspek keamanan yang harus dipenuhi.

 

 

3.5       Batasan Perancangan

·        Ketergantungan pada GPS dan Internet:
Sistem hanya dapat berfungsi optimal jika perangkat pengguna memiliki akses internet yang stabil dan sensor GPS yang akurat.

·        Integrasi dengan Google Maps API:
Verifikasi lokasi bergantung pada ketersediaan dan akurasi data dari Google Maps API.

·        Penggunaan Library dan Framework:
Sistem dirancang dengan memanfaatkan library dan framework yang telah ada, yang berarti pengembang harus mengikuti standar dan batasan dari teknologi tersebut.

 

3.6       Kerunutan (traceability)

Diisi dengan tabel yang berisi traceability dari hasil analisis. Gunanya untuk menilai apakah hasil analisis “runut” dan lojik. Untuik sementara, baru didefinisikan Data-store versus E-R.

 

Tabel 7 Kerunutan

ID Kebutuhan Fungsional

ID Use Case Terkait

Data Store/Entitas (E-R)

KF101

UC001 – Login dan Otemtikasi

Tabel Perngguna

KF102

UC002 – Check-In/Check-Out Absensi    

Tabel Absensi

KF103

UC003 – Verifikasi Lokasi (Geofencing)

Tabel Absensi, Log Lokasi (Jika Ada)

KF104

UC004 – Penyimpanan Data Absensi

Tabel Absensi

KF105

UC005 – Histori Absensi

Tabel Absensi

KF106

UC006 – Laporan Kehadiran

Tabel Absensi. Tabel Laporan

KF107

UC007 – Pengiriman Notifikasi

Tabel Motifikasi

KF108

UC008 – Manajemen Data dan Pengaturan Lokasi

Tabel Pengguna Dan Tabel Lokasi

 

 

3.6.1 Kebutuhan Fungsional vs Use Case

Mapping kebutuhan fungsional dengan use case terkait

Tabel 8 Kebutuhan Fungsional vs Use Case

ID Kebutuhan

Fungsional

ID Use Case Terkait

KF101

UC001 – Login dan Otemtikasi

KF102

UC002 – Check-In/Check-Out Absensi    

KF103

UC003 – Verifikasi Lokasi (Geofencing)

KF104

UC004 – Penyimpanan Data Absensi

KF105

UC005 – Histori Absensi

KF106

UC006 – Laporan Kehadiran

KF107

UC007 – Pengiriman Notifikasi

KF108

UC008 – Manajemen Data dan Pengaturan Lokasi

 

 

 

 

3.7       Ringkasan Kebutuhan

Bab ini berisi ringkasan semua kebutuhan. Kebutuhan ini mencerminkan semua hal yang harus dipenuhi, dan nantinya akan menjadi arahan untuk tahapan testing, karena pada dasarnya, semua kebutuhan harus dapat ditest supaya dapat dibuktikan dipenuhi. Dibagi menjadi dua bagian: fungsional dan non fungsional.

 

 

3.7.1 Kebutuhan Fungsional

 

Tabel 9 Kebutuhan Fungsional

ID

Deskripsi

KF101

Sistem harus menyediakan fitur Login dan Otentikasi untuk semua jenis pengguna menggunakan username dan password.

KF102

Sistem memungkinkan pengguna melakukan Check-In dan Check-Out absensi melalui antarmuka berbasis web.

KF103

Sistem melakukan Verifikasi Lokasi dengan mengambil data GPS pengguna dan membandingkannya dengan radius geofencing yang telah ditentukan melalui Google Maps API.

KF104

Sistem menyimpan data absensi secara real-time ke dalam database, termasuk informasi waktu, lokasi, dan ID pengguna.

KF105

Sistem menyediakan fitur Histori Absensi yang memungkinkan pengguna untuk melihat riwayat kehadiran mereka.

KF106

Sistem menyediakan fitur Laporan Kehadiran yang dapat diakses oleh Dosen/Atasan dan Admin untuk memonitor kehadiran pengguna.

KF107

Sistem mengirimkan Notifikasi secara otomatis kepada pengguna saat absensi berhasil atau gagal.

KF108

Sistem memungkinkan Admin untuk melakukan Manajemen Data Pengguna dan Pengaturan Lokasi, seperti menambah, mengubah, menghapus data pengguna serta pengaturan jadwal.

 

 

3.7.2 Kebutuhan Non Fungsional

 

Tabel 10 Kebutuhan Non Fungsional

 

ID

Deskripsi

KnF101

Sistem harus memiliki waktu respon kurang dari 4 detik untuk setiap transaksi absensi dan update data, guna memberikan pengalaman pengguna yang optimal.

KnF102

Data sensitif seperti kredensial dan data absensi harus dienkripsi untuk menjaga keamanan sistem dari akses tidak sah.

KnF103

Sistem harus tersedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu dengan downtime minimal agar operasional absensi tidak terganggu.

KnF104

Aplikasi harus kompatibel dengan perangkat Android dan iOS serta dirancang dengan antarmuka yang user-friendly dan intuitif untuk memudahkan penggunaan.

KnF105

Sistem harus mengoptimalkan penggunaan memori agar tidak terjadi lag atau crash selama proses pengambilan data lokasi dan transaksi absensi secara real-time.

KnF106

Protokol HTTP/HTTPS harus diterapkan untuk menjamin keamanan dan kecepatan transfer data antara client dan server.

 

0 Comments